MAKALAH
Kenaikkan
Harga BBM
Disusun
Oleh :
Sonia
Wanda Aprilia (1721200088)
Dosen
Pembimbing :
Charisma
Ayu Pramuditha, M.HRM
Program
Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data
Palembang
2017/2018
Daftar
Isi
Kata
Pengantar..............................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
latar Belakang..........................................................................................4
1.2
Tujuan.......................................................................................................4
Bab
II ISI
2.1
Pembahasan analisis...............................................................................5
Bab
III Penutup
3.1
Kesimpulan...............................................................................................7
Daftar
Pustaka................................................................................................8
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada guru pembimbing
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, 13 Januari
2018
Sonia Wanda Aprilia
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertamina
atau nama resminya PT. PERTAMINA (Persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas
mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan
ke 122 dalam Fortune Global 500 pada tahun 2013.
Pertamina
pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut
telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan
7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan
kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total
102,3 juta ton per tahun.
Pertamina
adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan
pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur
utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang
dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut
yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat
sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi
puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu. Karen Agustiawan
mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi dosen guru
besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya pada 28
November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur
Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan
diri.
Kegiatan
Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi
ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak
perusahaan dan perusahaan patungan.
1.2
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memberi solusi
bagaimana baiknya untuk kebijakan pertamina saat menaikkan harga bahan bakar
minyak.
BAB
II
ISI
2.1
Pembahasan
Kenaikan
harga Bahan Bakar memang selalu menjadi masalah di Indonesia dan seluruh dunia
dikarenakan stok Bahan Bakar sedikit dan masyarakat memakai bahan bakar
melebihi stok yang ada dan untuk membuat bahan bakar lagi membutuhkan waktu
yang sangat lama. Sumber Daya Alam semakin hari semakin tipis dan berkurang
padahal kebutuhan manusia pada sumber daya alam semakin bertambah.
Usulan
dari PT. Pertamina untuk tahun 2017 harga bahan bakar premium dan solar naik
dengan mengikuti harga minyak di dunia. Harga premium dan solar pada tahun
2016, Premium Rp 6.550 per liter dan solar Rp 5.150 per liter padahal saat itu
harga minyak dunia hanya 37 dolar US perbaler. Saat ini harga minyak dunia
hampir 60 dolar US perbaler. Pertamina ingin menaikan harga premium menjadi Rp
7.150 per liter dan harga solar masih di perhitungkan keekonomiannya. Tetapi
Pertamina masih mengembalikan kebijakan penetapan harga BBM pada pemerintah dikarenakan
100% saham dimiliki oleh negara.
Jika
harga BBM naik, otomatis harga pokok yang lainpun ikut naik. Mengapa semua
harga barang ikut naik? Jawabannya sudah jelas karena segala kebutuhan dan
kegiatan masyarakat membutuhkan bahan bakar.
Sebagai
contoh, di suatu perusahaan bahan bakar sangat diperlukan dalam kegiatan
operasional, seperti proses pendistribusian suatu produk meggunakan
transportasi yang menggunakan bahan bakar. Tanpa adanya bahan bakar kegiatan
operasional akan terganggu.
Lalu, bagaimana dampaknya apabila harga bahan bakar
dinaikkan atau pun diturunkan bagi setiap pihak yang berkepentingan? Apabila
harga bahan bakar dinaikkan sudah tentu hal ini menguntungkan bagi perusahaan
pertamina karena jumlah pendapatan akan meningkat. Tapi, tentu saja hal ini
akan memberatkan bagi masyarakat menengah ke bawah.
Sebaliknya bagaimana apabila harga bahan bakar
diturunkan? Hal itu tentu akan disambut baik oleh masyarakat. Tapi, hal itu
akan menyulitkan baik bagi pertamina maupun pemerintah. Pertamina pastinya
tidak mau menurunkan harga seenaknya karena hal ini akan menjadi kerugian besar
yang akan ditanggung perusahaan. Bagi pemerintah pun ini berat,sebab dengan
menurunkan harga bbm artinya pemerintah harus meningkatkan jumlah subsidi,
sedangkan keperluan negara itu masih banyak belum lagi jika dihitung dengan
utang negara saat ini.
Jadi, satu-satunya keputusan terbaik saat ini adalah menjaga
harga bahan bakar tetap seimbang. Selain itu, solusi lain adalah pemerintah
perlu menemukan alternatif bahan bakar lain yang memiliki manfaat sama tetapi
harga yang lebih rendah.
BAB
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Untuk masyarakat
mematuhi segala kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah namun pemerintah
juga harus memikirkan yang terbaik untuk masyarakatnya. Carila solusi yang
terbaik untuk negara agar terhindar dari demo masyarakat.
Daftar
Pustaka